Ini adalah buku terakhir Rusdi Mathari, sebelum wartawan senior itu wafat pada Jumat, 2 Maret 2018. Buku ini ia tulis di sela-sela rasa ngilu pada punggungnya akibat tumor dan kanker yang menggerus susunan tulangnya. Seperti Roda Berputar semakin meneguhkan bahwa tak banyak penulis yang tekun seperti Cak Rusdi, apalagi tetap istiqomah mengetik di titik lemah hidupnya. Saya harus mengetik, harus bertahan dan hidup. Menulis adalah pekerjaan saya. Karena itu saya mencoba menulis menggunakan gajet, meskipun hanya dengan satu jari. Tangan kiri memegang gajet, jempol tangan kanan mengetik (hlm. 59). *** Malam tahun baru 2017, Cak Rusdi berupaya menerima kehadiran ‘tamu’ yang tidak pernah ia inginkan. Ia divonis mengidap tumor dan kanker, bersarang di punggung dan lehernya. Padahal, Cak Rusdi merasa telah menerapkan gaya hidup sehat. Ia mengaku, rajin berolahraga, selalu fit, dan nyaris tidak pernah sakit atau kelelahan (
Setelah bertahun-tahun blog ini tidak terjamah, saya akhirnya menulis lagi. Akhir-akhir ini saya sering blogwalking tentang berbagai cerita pengirim lamaran beasiswa LPDP. Menarik dan informatif, sehingga saya pun ingin bercerita hal yang sama dengan sudut pandang saya. This is based on true story. Ini berdasarkan pengalaman saya yang mengikuti seleksi periode 3 tahun 2015 yang diselenggarakan sejak April-September. Sebelum Apply Lpdp… Saya ingin share cerita pengalaman saya apply beasiswa LPDP. Beasiswa dari pemerintah yang lagi hits di kalangan pemuda sekarang. Selama kuliah S1, saya tidak pernah punya pengalaman apply beasiswa. Pengetahuan saya seputar beasiswa juga minim. Cuma informasi beasiswa LPDP yang saya baca rigid setelah lulus S1. Saya juga sempat menghadiri seminar sosialisasi beasiswa LPDP di kampus saya. Sekedar flashback, saat pengadaan seminar tersebut ternyata ada sistem kuota yang dijalankan secara o