Cerita sebelumnya klik PJTL bagian 5: Anak-anak Lalin
Tugu Muda, Semarang |
“There's always room for a
story that can transport people to another place.” ― J.K. Rowling
Benar kata J.K. Rowling, penulis yang terkenal
sejak novel Harry Potter karyanya difilmkan dan ditonton oleh jutaan pasang
mata di seluruh dunia. “Selalu ada ruang untuk cerita yang bisa membuat orang
merasakan tempat lain” mungkin bisa merepresentasikan rangkaian cerita kegiatan
saya selama di Semarang
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut ini membuat
delegasi pers mahasiswa dari berbagai penjuru kota disatukan dalam satu ruang,
mengenal kehidupan Lembaga Pers Mahasiswa di kota lain, mengetahui tentang segala
hal yang sebelumnya belum pernah diketahui, dan mengingat pengalaman tak
terlupakan di Ibukota Jawa Tengah ini.
Bus kampus Udinus bergerak melaju siang itu,
mengantar peserta menuju Museum Ronggowarsito sebagai bentuk acara refreshing setelah penat menampung ilmu
yang sangat banyak dari dua pemateri hebat: Imam Shofwan dan Tommy Apriando.
Puas ‘menjelajah’ Museum Ronggowarsito, bus kampus
Udinus kembali mengantar peserta untuk belanja oleh-oleh khas Semarang. Banyak
pedagang kaki lima yang menjual lumpia khas Semarang. Satu lumpia dihargai Rp.
6000,-. Saya ditraktir Mas Dedy waktu itu, dan merasakan lumpia Semarang memang
enak. Oleh-oleh untuk dibawa pulang saya membeli kue mochi dan ampyang. Kue mochi
mirip onde-onde kecil namun terbuat dari tepung kanji, berisi kacang dan gula
merah, sedangkan ampyang adalah jajanan yang terbuat dari gula merah yang
ditaburi kacang tanah di atasnya.
Sore datang sangat cepat. Bus kampus Udinus kembali
ke kampus untuk mengantar peserta mengambil barang-barang bawaan. Teman-teman
yang tinggal di Semarang atau Jogja tidak ikut serta lagi dengan teman-teman
dari Malang dan Surabaya, karena kami diantar menuju terminal Terboyo untuk
pulang.
Saya pun merekam momen ini dengan baik…
Bus Jaya Utama kami pilih untuk mengantar kami
menuju Surabaya. Sesampai di Surabaya, kami naik bus lagi menuju Malang.
Sepanjang perjalanan, saya, Mas Dedy, dan Asrur Rodzi larut dalam tidur
masing-masing.
***
Pengalaman PJTL ini membuat saya selalu
merindukan Semarang dan kawan-kawan saya…
(SEKIAN)
Para elemen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional |
Foto bersama Tommy Apriando (depan, tiga dari kiri) |
Rangkaian
Cerita PJTL klik link berikut:
Comments
Post a Comment