Skip to main content

Malang Corruption Watch

“Konsepsi advokasi adalah bukan mencampuri urusan dalam suatu permasalahan untuk mencari eksistensi, namun  kita lebih mengutamakan trust dan berperan untuk memberikan advice dan menjadi supporting system bagi mereka.”

Penjelasan singkat tentang peran MCW sebagai badan advokasi tersebut diungkapkan oleh Koordinator MCW, Didit Saleh. Tak dapat dielakkan lagi jika peran MCW dalam problem solving terhadap permasalahan revitalisasi pasar Dinoyo cukup besar.

Malang Corruption Watch atau lebih dikenal dengan sebutan MCW adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang monitoring Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) di Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang).  

Lembaga yang dibentuk pada tanggal 31 Mei, 11 tahun silam ini bermula dari komunitas diskusi para aktivis mahasiswa, mantan aktivis mahasiswa, dan beberapa dosen yang sudah berjalan sebelum reformasi 1998. Lembaga ini berdiri setelah mengalami proses diskusi internal maupun eksternal hampir selama tujuh bulan sejak November 1999.

Di internal, MCW sendiri memiliki empat divisi yaitu Divisi Induksi, Divisi Pelayanan Publik, Divisi Korupsi dan Politik, dan Divisi Hukum dan Peradilan. Divisi induksi yang setara dengan kesekretariatan , bekerja dibidang pengumpulan data dan dokumentasi kegiatan. Selain itu, divisi ini juga menerima pengaduan dari masyarakat dan bertugas untuk mengajukan dana kepada para donatur.

Divisi Pelayanan Publik bekerja di bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan. Divisi Korupsi dan Politik yang di singkat Korpol, bekerja di bidang pemantauan korupsi untuk kepentingan politik, dan yang terakhir adalah Divisi Hukum dan Peradilan, bertugas sebagai penanganan dan pengawal kasus yang sudah dilimpahkan ke kejaksaan.

Meskipun MCW adalah lembaga yang bergerak di bidang monitoring KKN dan pengadvokasian, namun kegiatan konkret lembaga ini tidak terpaku pada itu saja. Semua permasalahan sosial dari segi kebudayaan dan kemanusiaan yang terjadi pada masyarakat merupakan titik fokus yang selalu MCW pantau.

Lembaga yang membuka training anti korupsi setiap tiga atau enam bulan sekali ini telah melaksanakan berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan peng-advokasi-an. Saat ini yang sedang dilakukan oleh MCW adalah sebagai mediator atau pendamping dalam kasus revitalisasi pasar Dinoyo, yang berujung pada mediasi yang didampingi oleh Komnas HAM dengan pihak terkait yaitu koordinator pedagang.

Didit menjelaskan masalah yang MCW tangani dalam kasus pasar Dinoyo ini meliputi keseluruhan, baik litigasi maupu non litigasi, seperti  proses penawaran safe plan yang tidak partisipatif, bagaimana proses perpindahan yang tidak jelas, dan nasib pedagang yang tidak kembali lagi. 

“Selain itu kita juga membantu untuk membangun opini dan merebut ruang publik, sehingga isu tentang renovasi pasar Dinoyo ini bisa menjadi isu kita bersama,” imbuh pria ini. Perkembangan penyelesaian masalah pasar Dinoyo kini telah memasuki tahap final. Selain itu, agenda dalam waktu dekat yang akan dilaksanakan oleh MCW adalah advokasi terhadap proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) .

Dalam setiap kegiatan advokasinya, MCW tak jarang mengalami kendala, baik di internal maupun eksternal. Permasalahan internal yang dominan adalah human resource dan financial. Namun, menurut Didit permasalahan tersebut bisa terselesaikan melalui kaderisasi yang baik dan pembangunan berbagai usaha untuk mensupport penambahan dana.    
Profil Malang Corruption Watch
Nama Lembaga       :  Malang Corruption Watch (MCW)
Tanggal didirikan    :  31 Mei 2000
Bergerak dibidang  :  Monitoring KKN di Malang Raya
Alamat                   :  Jalan Joyosuko Metro 42 A Merjosari Malang
Hotline                  :  0341-7343098
Web                      :  www.mcw-malang.org


Tulisan ini telah diterbitkan dalam Buletin Kavling 10 Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya Edisi Juli-Agustus 2011 dengan tema "Revitalisasi Pasar Tradisional" pada rubrik Profil. 
 

Comments

  1. kak mau tanya web MCW kok g bisa ya?

    ReplyDelete
  2. @Imelda kemungkinan web MCW itu sudah non-aktif, coba dicari di mbah google aja, siapa tau ketemu...

    ReplyDelete
  3. pengen gabung MCW gimana caranya ya? :)

    ReplyDelete
  4. silahkan gabung,,, sepertinya ni yang wawancara saya... ha ha ha
    salam kenal ya...

    ReplyDelete
  5. Bapak Rurid Rudiyanto dan Masruri Mahalli itu menjabat sebagai apa?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

INTO THE WILD: Kisah Tragis sang Petualang Muda

Penulis: Jon Krakauer Penerjemah: Lala Herawati Dharma Penyunting: Maria M. Lubis Penerbit: Qanita Tahun: Februari, 2005 Tebal: 442 halaman “Aku ingin pergerakan dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri bagi orang yang kucintai. Aku merasakan di dalam diriku, tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran di dalam kehidupan kita yang tenang.” – Leo Tolstoy (“ Family Happines ”) Tokoh utama dalam buku non-fiksi ini adalah Christopher Johnson McCandless, seorang pemuda berusia 24 tahun yang telah merampungkan studinya di Universitas Emory pada tahun 1990. Ia adalah seorang anak dari keluarga kaya di Kota Washington, D.C. Ayahnya, Walt McCandless adalah seorang insinyur angkasa luar yang bekerja untuk perusahaan konsultan miliknya sendiri bernama User System, Inc. Mitra kerjanya adalah ibu Chris, Billie. Chris McCandless pemuda pandai. Ia lulus dengan indeks prestasi kum

Cemburu Itu Peluru

Judul: Cemburu itu Peluru Penulis: Andy Tantono, Erdian Aji, Kika Dhersy Putri, Novita Poerwanto, Oddie Frente   Penerbit: Gramedia Pustaka Utama   Tahun: 2011   Tebal: 160 halaman ISBN: 978-979-22-6868-3 DADAKU SESAK. Puisi yang kugubah sepenuh hati untukmu, kau bacakan pada sahabatku.( @Irfanaulia, via @fiksimini)     Berawal dari sebuah akun twitter @fiksimini, lima penulis antara lain Erdian Aji, Novita Poerwanto, Oddie Frente, Kika Dhersy Putry, dan Andy Tantono berhasil membawa angin segar dalam mengembangkan karya lewat benih fiksi 140 karakter. Singkat, namun ‘ledakan’nya terasa.   Lima penulis ini memiliki masing-masing ciri khas dalam menuliskan fiksinya dan hasilnya jarang mengecewakan. Ide cerita dari 140 karakter menghasilkan beragam cerita super pendek bertema cinta dan kecemburuan. Cinta dalam Cemburu itu Peluru digambarkan begitu dekat dengan realita, senyaman apa pun sengeri bagaimana pun. Cinta dalam Cemburu itu Peluru tidak hanya dimaknai se

Beasiswa LPDP: Mengeja Kemungkinan dengan Keyakinan

Setelah bertahun-tahun blog ini tidak terjamah, saya akhirnya menulis lagi. Akhir-akhir ini saya sering blogwalking tentang berbagai cerita pengirim lamaran beasiswa LPDP. Menarik dan informatif, sehingga saya pun ingin bercerita hal yang sama dengan sudut pandang saya. This is based on true story. Ini berdasarkan pengalaman saya yang mengikuti seleksi periode 3 tahun 2015 yang diselenggarakan sejak April-September. Sebelum Apply Lpdp… Saya ingin share cerita pengalaman saya apply beasiswa LPDP. Beasiswa dari pemerintah yang lagi hits di kalangan pemuda sekarang. Selama kuliah S1, saya tidak pernah punya pengalaman apply beasiswa. Pengetahuan saya seputar beasiswa juga minim. Cuma informasi beasiswa LPDP yang saya baca rigid setelah lulus S1. Saya juga sempat menghadiri seminar sosialisasi beasiswa LPDP di kampus saya. Sekedar flashback, saat pengadaan seminar tersebut ternyata ada sistem kuota yang dijalankan secara o