Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2013

Catatan Akhir Sekolah

Sebuah film karya sutradara kondang Hanung Bramantyo yang rilis pada tahun 2005. Film bergenre drama ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari para murid dan guru di sebuah sekolah menengah atas di Jakarta. Diperankan oleh tiga aktor utama: Raymond Y. Tungka (sebagai Agni), Vino G. Bastian (sebagai Arian), dan Marcel Candrawinata (sebagai Alde) yang kemudian ketiga pemeran utama ini diceritakan bersahabat baik dalam lakonnya. Agni dikenal sebagai pencetus ekskul film di sekolahnya, Arian adalah pengurus mading sekolah, sedangkan Aldo, lelaki primadona yang selalu dikejar para gadis. Masa sekolah mereka diceritakan hampir usai karena Agni, Arian, dan Alde adalah murid kelas tiga yang akan menghadapi ujian. Namun, ketiga siswa ini tidak digambarkan sedang mempersiapkan bekal ujian mereka, melainkan lebih mempersiapkan pesta perpisahan untuk murid kelas tiga yang akan digelar setelah ujian. Promnite mereka menyebut pesta itu.

HIROSHIMA: Ketika Bom Dijatuhkan

Penulis     : John Hersey Penerjemah   : Gatot Triwira Penerbit   : Komunitas Bambu Tahun : Mei, 2008 “Seratus ribu orang terbunuh oleh bom atom dan keenam orang ini adalah sebagian dari mereka yang selamat. Mereka masih saja bertanya-tanya, mengapa mereka tetap hidup ketika begitu banyak orang lain mati…” Mereka adalah korban yang berhasil bertahan hidup pasca ledakan bom di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945 silam. Keenam orang itu adalah Nona Toshiko Sasaki, Dokter Masazaku Fujii, Nyonya Hatsuyo Nakamura, Pastur Wilhelm Kleinsorge, Dokter Terufum Sasaki, dan Pendeta Kiyoshi Tanimoto.

PJTL bagian 6: Sampai Sekian, Semarang...

Cerita sebelumnya klik PJTL bagian 5: Anak-anak Lalin Tugu Muda, Semarang “There's always room for a story that can transport people to another place.” ― J.K. Rowling Benar kata J.K. Rowling, penulis yang terkenal sejak novel Harry Potter karyanya difilmkan dan ditonton oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia. “Selalu ada ruang untuk cerita yang bisa membuat orang merasakan tempat lain” mungkin bisa merepresentasikan rangkaian cerita kegiatan saya selama di Semarang Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut ini membuat delegasi pers mahasiswa dari berbagai penjuru kota disatukan dalam satu ruang, mengenal kehidupan Lembaga Pers Mahasiswa di kota lain, mengetahui tentang segala hal yang sebelumnya belum pernah diketahui, dan mengingat pengalaman tak terlupakan di Ibukota Jawa Tengah ini. Bus kampus Udinus bergerak melaju siang itu, mengantar peserta menuju Museum Ronggowarsito sebagai bentuk acara refreshing setelah penat menampung ilmu yang sangat banyak dari dua

PJTL Bagian 5: Anak-anak Lalin

Cerita sebelumnya klik PJTL bagian 4: Angkringan “Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini".”― Pramoedya Ananta Toer Tommy Apriando   (diambil dari facebook) Pemateri setelah Bung Imam didatangkan dari Yogyakarta. Namanya Tommy Apriando. Ia lebih muda dari Bung Imam. Peserta kompak memanggilnya Mas Tommy. Sesuai dengan tulisan di banner yang dipasang di ruangan, Tommy Apriando adalah seorang reporter sebuah situs lingkungan yang sama sekali belum pernah saya dengar sebelumnya: Mongabay Indonesia. Berbeda dengan Bung Imam secara fisik yang bertubuh kecil dan memiliki suara lirih pula, Mas Tommy bertubuh besar dan bersuara berat. Materi pertama yang ia sampaikan adalah Sepuluh Elemen Jurnalisme-nya Bill Kovach dan Tom Rosentiel. “Awalnya Bill Kovach dan Tom Rosentiel menuliskan sembilan elemen jurnalisme sebagai tolak ukur kinerja para j