Munculnya twitter
sebagai variasi social media mendapat
sambutan cukup hangat dari para pecinta dunia maya untuk lebih luas berjejaring
dengan kerabat, teman, organisasi, bahkan selebriti idola. Sistem pertemanan twitter berbeda dengan facebook. Ketika memutuskan untuk confirm friend, facebook otomatis akan
menampilkan apa saja yang di post oleh teman anda dan teman anda pun bisa
melihat post yang anda unggah.
Berbeda dengan twitter yang menggunakan istilah follow. Ketika anda memutuskan untuk follow teman anda, maka otomatis tweet teman anda akan muncul di timeline. Ini tidak berlaku jika teman anda tidak follow back anda. Jadi, meski anda menjadi pengikut ratusan public figure jika mereka tidak follow back anda, tweet anda tidak akan muncul di timeline mereka.
Laiknya situs jejaring pertemanan lainnya, twitter pun bisa diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Kebebasan ini membuat sebagian besar pengguna internet ingin menggunakan twitter untuk berinteraksi di dunia maya. Apalagi, kecanggihan teknologi komunikasi seperti smartphone menjadikan akses twitter lebih mudah.
MUNCULNYA AKUN ANONIM
Akun anonim memiliki nama akun, namun kita tidak bisa memastikan siapa administrator yang bertanggung jawab atas akun tersebut. Diawali dengan munculnya beberapa akun anonim yang gencar melakukan tweet kritik terhadap pemerintahan Indonesia. Sebut saja @benny_israel yang kicauannya sangat kritis kepada pemerintah, ada juga @PNS_ababil, @TrioMacan2000, @Vampire_RI, @RoySuryoWatch, dan @FPIYeah.
Tanggapan publik di twitter cukup besar dengan adanya akun anonim tersebut, terbukti dengan jumlah follower. Publik sepertinya menginginkan informasi yang sensitif dan rahasia tentang apa saja tanpa menuntut verifikasi, apakah yang diutarakan benar adanya atau hanya sekedar iseng demi mendapat perhatian pengguna twitter.
Mengutip dari berita yang diunggah oleh tempo.co pada Rabu, 23 Mei 2012, akun @TrioMacan2000 yang dalam twitternya bernama “Ade Ayu Sasmitha”, admin sebenarnya adalah seorang laki-laki berkulit cokelat, suka tertawa lepas, dan tak henti merokok Sampoerna A-Mild. Ia seorang konsultan dan punya latar belakang aktivis. Namun ia menolak mempublikasikan nama aslinya. "Nanti saja menjelang 2014," katanya.
Sekarang, akun twitter @TrioMacan2000 berganti nama dengan Suara Rakyat dengan avatar foto Soekarno dengan jumlah follower 515.753.
AKUN ANONIM TWITTER BERIDENTITAS KAMPUS
Seperti terinspirasi dari akun anonim sebelumnya, akun anonim yang mengatasnamakan kampus saat ini juga banyak tersebar di twitter. Kita lihat dari akun anonim dengan embel-embel nama Universitas Brawijaya (UB) yang begitu mudah ditemui dan mereka memiliki follower yang tidak sedikit. Tujuannya tidak jauh beda, mereka melayangkan tweet berisi kritik seputar kampus, ada juga yang tweet fenomena mahasiswa, dan tweet info kehilangan.
Beberapa akun anonim kampus seperti @UB_Unofficial, @infoUB, @tuyul_UB, @MabaUB_Official dan masih banyak lagi memiliki follower yang tidak sedikit. Follower yang paling banyak dimiliki oleh @UB_Unofficial (16.636 followers) disusul @tuyul_UB (11.964 followers).
Keberadaan akun anonim ini mengundang respon cukup hangat dari mahasiswa meski tweet yang ditulis tidak selamanya objektif dan bertendensi pada sudut pandang tertentu. Bersembunyi di balik identitas anonim, admin akun ini bebas berkomentar tentang apa saja tanpa kuatir dimintai pertanggungjawaban atau mendapat sanksi hukum terhadap apa yang mereka katakan.
AKUN ANONIM MEMBENTUK OPINI PUBLIK
Mengutip dari tulisan Tomy Saleh dalam Kompasiana, anonim berasal dari bahasa Inggris “anonymous” yang berarti “of unknown authorship or origin; not named or identified; lacking individuality, distinction, or recognizability”; tidak bernama atau tidak beridentitas atau tidak dikenal atau tidak diketahui. Akar katanya berasal dari bahasa Yunani, “anonumos” yang bermakna “nameless”; tidak bernama.
Istilan anonim menjadi kurang pas ketika melihat arti sebenarnya, sehingga definisi akun anonim lebih ditekankan karena administrator akun tersebut tidak bisa dikenali. Akun-akun tersebut banyak yang memakai nama atau istilah yang unik atau aneh untuk menyembunyikan identitas asli.
Andhina Wulandari, seorang reporter kabar24.com menulis berita berjudul “TWITTER: Fenomena Akun Anonim Lontarkan Kritik Tajam” menyebutkan fenomena akun twitter anonim ini memang tidak bisa lepas dari kehausan pengguna twitter di Indonesia akan informasi-informasi yang bersifat rahasia, seperti ketika fenomena situs Wikileaks jadi bahan pembicaraan. Fenomena melempar isu, propaganda, atau dukungan pada seseorang terbukti efektif melalui sosial media seperti Twitter dan Facebook.
Andreas Harsono dalam blognya http://www.andreasharsono.net/ menyatakan motivasi sumber anonim memberikan informasi murni untuk kepentingan publik. Kita harus mengukur apa motivasi si sumber memberikan informasi. Banyak kasus di mana si sumber memberikan informasi dan minta status anonim untuk menghantam lawan atau orang yang tak disukainya. Banyak juga kasus di mana informasi anonim diberikan karena hal itu menguntungkan si sumber tapi ia mau sembunyi tangan.
Berelson (dalam Wiryanto, 2006: 42) menyatakan semakin informal suatu saluran komunikasi, semakin efektif dalam mempengaruhi opini publik. Berelson melanjutkan semakin sedikit pengetahuan orang tentang suatu persoalan, semakin mudah komunikasi massa mempengaruhi opini mereka.
Apa yang ditweet oleh akun anonim sebagian besar memang menggunakan teknik informal dalam menyampaikan pesan sehingga followernya dapat menanggapi dan memahami apa yang disampaikan dengan mudah. Publik menilai, pesan yang ditweet akun anonim merupakan pengetahuan tentang suatu persoalan yang belum mereka ketahui, sehingga tanpa memperdulikan verifikasi benar atau tidak, akun anonim dipercaya sebagai sumber yang jujur.
AKUN ANONIM DI MATA HUKUM
Kemunculan akun anonim dalam jejaring sosial diawali dengan adanya citizen journalist. Kini, setiap warga bebas mengeluarkan pendapat dan memberikan informasi tanpa harus melakukan prosedur verifikasi seperti yang dilakukan oleh jurnalis.
Situs berita detik.com menulis berita berjudul “Akun Anonim Twitter Bisa Dilacak” dan menginterview Teddy Sukardi, Ketua Ketua Umum Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia (IKTII) yang mengatakan bahwa banyak yang menggunakan akun anonim dan merasa tidak terlacak, tapi sebenarnya dapat dilacak. Paling mudah pelacakan tentu melalui laporan masyarakat. Ada pula penegak hukum melakukan monitoring, setelah terdeteksi kemudian dipertimbangkan apakah dapat dilakukan penindakan atau tidak.
Akun anonim yang menggunakan sosial media dapat dikenakan Pasal 27 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) jika mereka terbukti melakukan fitnah dan pencemaran nama baik:
“Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.”
Oleh karena itu bersembunyi di balik identitas anonim tidak selamanya aman, karena kecanggihan teknologi mampu membongkar siapa administrator dari akun tersebut. Namun, selama tidak ada pengaduan dari masyarakat tentang akun anonim itu, maka administrator tetap bebas berkomentar dan kita sebagai audiens perlu memilah informasi yang benar dan yang tidak.
Berbeda dengan twitter yang menggunakan istilah follow. Ketika anda memutuskan untuk follow teman anda, maka otomatis tweet teman anda akan muncul di timeline. Ini tidak berlaku jika teman anda tidak follow back anda. Jadi, meski anda menjadi pengikut ratusan public figure jika mereka tidak follow back anda, tweet anda tidak akan muncul di timeline mereka.
Laiknya situs jejaring pertemanan lainnya, twitter pun bisa diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Kebebasan ini membuat sebagian besar pengguna internet ingin menggunakan twitter untuk berinteraksi di dunia maya. Apalagi, kecanggihan teknologi komunikasi seperti smartphone menjadikan akses twitter lebih mudah.
MUNCULNYA AKUN ANONIM
Akun anonim memiliki nama akun, namun kita tidak bisa memastikan siapa administrator yang bertanggung jawab atas akun tersebut. Diawali dengan munculnya beberapa akun anonim yang gencar melakukan tweet kritik terhadap pemerintahan Indonesia. Sebut saja @benny_israel yang kicauannya sangat kritis kepada pemerintah, ada juga @PNS_ababil, @TrioMacan2000, @Vampire_RI, @RoySuryoWatch, dan @FPIYeah.
Tanggapan publik di twitter cukup besar dengan adanya akun anonim tersebut, terbukti dengan jumlah follower. Publik sepertinya menginginkan informasi yang sensitif dan rahasia tentang apa saja tanpa menuntut verifikasi, apakah yang diutarakan benar adanya atau hanya sekedar iseng demi mendapat perhatian pengguna twitter.
Mengutip dari berita yang diunggah oleh tempo.co pada Rabu, 23 Mei 2012, akun @TrioMacan2000 yang dalam twitternya bernama “Ade Ayu Sasmitha”, admin sebenarnya adalah seorang laki-laki berkulit cokelat, suka tertawa lepas, dan tak henti merokok Sampoerna A-Mild. Ia seorang konsultan dan punya latar belakang aktivis. Namun ia menolak mempublikasikan nama aslinya. "Nanti saja menjelang 2014," katanya.
Sekarang, akun twitter @TrioMacan2000 berganti nama dengan Suara Rakyat dengan avatar foto Soekarno dengan jumlah follower 515.753.
AKUN ANONIM TWITTER BERIDENTITAS KAMPUS
Seperti terinspirasi dari akun anonim sebelumnya, akun anonim yang mengatasnamakan kampus saat ini juga banyak tersebar di twitter. Kita lihat dari akun anonim dengan embel-embel nama Universitas Brawijaya (UB) yang begitu mudah ditemui dan mereka memiliki follower yang tidak sedikit. Tujuannya tidak jauh beda, mereka melayangkan tweet berisi kritik seputar kampus, ada juga yang tweet fenomena mahasiswa, dan tweet info kehilangan.
Beberapa akun anonim kampus seperti @UB_Unofficial, @infoUB, @tuyul_UB, @MabaUB_Official dan masih banyak lagi memiliki follower yang tidak sedikit. Follower yang paling banyak dimiliki oleh @UB_Unofficial (16.636 followers) disusul @tuyul_UB (11.964 followers).
Keberadaan akun anonim ini mengundang respon cukup hangat dari mahasiswa meski tweet yang ditulis tidak selamanya objektif dan bertendensi pada sudut pandang tertentu. Bersembunyi di balik identitas anonim, admin akun ini bebas berkomentar tentang apa saja tanpa kuatir dimintai pertanggungjawaban atau mendapat sanksi hukum terhadap apa yang mereka katakan.
AKUN ANONIM MEMBENTUK OPINI PUBLIK
Mengutip dari tulisan Tomy Saleh dalam Kompasiana, anonim berasal dari bahasa Inggris “anonymous” yang berarti “of unknown authorship or origin; not named or identified; lacking individuality, distinction, or recognizability”; tidak bernama atau tidak beridentitas atau tidak dikenal atau tidak diketahui. Akar katanya berasal dari bahasa Yunani, “anonumos” yang bermakna “nameless”; tidak bernama.
Istilan anonim menjadi kurang pas ketika melihat arti sebenarnya, sehingga definisi akun anonim lebih ditekankan karena administrator akun tersebut tidak bisa dikenali. Akun-akun tersebut banyak yang memakai nama atau istilah yang unik atau aneh untuk menyembunyikan identitas asli.
Andhina Wulandari, seorang reporter kabar24.com menulis berita berjudul “TWITTER: Fenomena Akun Anonim Lontarkan Kritik Tajam” menyebutkan fenomena akun twitter anonim ini memang tidak bisa lepas dari kehausan pengguna twitter di Indonesia akan informasi-informasi yang bersifat rahasia, seperti ketika fenomena situs Wikileaks jadi bahan pembicaraan. Fenomena melempar isu, propaganda, atau dukungan pada seseorang terbukti efektif melalui sosial media seperti Twitter dan Facebook.
Andreas Harsono dalam blognya http://www.andreasharsono.net/ menyatakan motivasi sumber anonim memberikan informasi murni untuk kepentingan publik. Kita harus mengukur apa motivasi si sumber memberikan informasi. Banyak kasus di mana si sumber memberikan informasi dan minta status anonim untuk menghantam lawan atau orang yang tak disukainya. Banyak juga kasus di mana informasi anonim diberikan karena hal itu menguntungkan si sumber tapi ia mau sembunyi tangan.
Berelson (dalam Wiryanto, 2006: 42) menyatakan semakin informal suatu saluran komunikasi, semakin efektif dalam mempengaruhi opini publik. Berelson melanjutkan semakin sedikit pengetahuan orang tentang suatu persoalan, semakin mudah komunikasi massa mempengaruhi opini mereka.
Apa yang ditweet oleh akun anonim sebagian besar memang menggunakan teknik informal dalam menyampaikan pesan sehingga followernya dapat menanggapi dan memahami apa yang disampaikan dengan mudah. Publik menilai, pesan yang ditweet akun anonim merupakan pengetahuan tentang suatu persoalan yang belum mereka ketahui, sehingga tanpa memperdulikan verifikasi benar atau tidak, akun anonim dipercaya sebagai sumber yang jujur.
AKUN ANONIM DI MATA HUKUM
Kemunculan akun anonim dalam jejaring sosial diawali dengan adanya citizen journalist. Kini, setiap warga bebas mengeluarkan pendapat dan memberikan informasi tanpa harus melakukan prosedur verifikasi seperti yang dilakukan oleh jurnalis.
Situs berita detik.com menulis berita berjudul “Akun Anonim Twitter Bisa Dilacak” dan menginterview Teddy Sukardi, Ketua Ketua Umum Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia (IKTII) yang mengatakan bahwa banyak yang menggunakan akun anonim dan merasa tidak terlacak, tapi sebenarnya dapat dilacak. Paling mudah pelacakan tentu melalui laporan masyarakat. Ada pula penegak hukum melakukan monitoring, setelah terdeteksi kemudian dipertimbangkan apakah dapat dilakukan penindakan atau tidak.
Akun anonim yang menggunakan sosial media dapat dikenakan Pasal 27 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) jika mereka terbukti melakukan fitnah dan pencemaran nama baik:
“Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.”
Oleh karena itu bersembunyi di balik identitas anonim tidak selamanya aman, karena kecanggihan teknologi mampu membongkar siapa administrator dari akun tersebut. Namun, selama tidak ada pengaduan dari masyarakat tentang akun anonim itu, maka administrator tetap bebas berkomentar dan kita sebagai audiens perlu memilah informasi yang benar dan yang tidak.
Bibliography
Wiryanto.
(2006). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo.
UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE)
Tujuh Kriteria Sumber Anonim
http://www.andreasharsono.net/2005/02/tujuh-kriteria-sumber-anonim.html
Siapa Pemilik Akun Twitter Triomacan2000? http://www.tempo.co/read/news/2012/05/23/078405636
Menyoal Akun “Anonim” di Twitter
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/02/07/menyoal-akun-anonim-di-twitter-433570.html
TWITTER: Fenomena Akun Anonim Lontarkan Kritik
Tajam
http://www.kabar24.com/nasional/read/20120208/9/6121/twitter-fenomena-akun-anonim-lontarkan-kritik-tajam
Akun Anonim di Twitter Bisa Dilacak
http://news.detik.com/read/2013/05/31/143214/2261528/10/akun-anonim-di-twitter-bisa-dilacak?nd772204btr
"kita sebagai audiens perlu memilah informasi yang benar dan yang tidak"
ReplyDeleteDan siapa yang tau mana yang benar dan mana yang tidak? ;')
sebagai audiens kita musti skeptis nim dalam membaca informasi apapun, perlu membaca banyak sumber tidak terpaku pada satu sumber saja...mungkin ini suatu usaha yang bisa diterapkan
Delete