Skip to main content

Ospek Brawijaya dalam Lensa Kamera

Zona Bersih dari Fotografer

  
(30 Agustus 2012) Foto diambil ketika kegiatan pengenalan kehidupan kampus Universitas Brawijaya usai, tahun lalu. Plang ini merupakan peringatan bagi setiap fotografer yang akan mengambil gambar di kawasan 'terlarang' ini. Lokasi: parkiran Politeknik Negeri Malang (sekarang diambil alih oleh UB menjadi parkiran PTIIK)

The Big Blue Banner

(31 Agustus 2012) The  Big Blue Banner dari kain yang dibuat para panitia untuk menyambut mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. 1...2...3...TEKNIK!!! merupakan yel-yel kebanggaan mahasiswa Fakultas Teknik yang dipamerkan dari tahun ke tahun


Meneriakkan Jargon

(30 Agustus 2012) Seluruh panitia FISIP Universitas Brawijaya berbaris di trotoar depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk menyuarakan jargon FISIP TANGGUH SATU PERJUANGAN! demi menumbuhkan rasa bangga dalam diri mahasiswa baru FISIP.


Macet

(30 Agustus 2012) Ribuan mahasiswa baru berhenti sejenak dalam perjalanan pulang mereka menuju gerbang Fakultas Ekonomi dan Bisnis karena macet. Di kanan kiri mereka ada panitia yang bergandeng tangan memberi batas berjalan.

 

Menginjak Media

(29 Agustus 2012) Kaki para panitia yang terlihat menginjak selebaran media yang diterbitkan mahasiswa anggota pers kampus. Ini merupakan kesalahpahaman yang terjadi antara panitia dan pihak keamanan kampus. Salah satu pihak melarang adanya selebaran media apapun yang diberikan kepada mahasiswa baru. Semoga tidak terjadi lagi tahun ini.


Rezeki Sampah

(31 Agustus 2012) Seorang pemulung sampah yang melintas jalan Universitas Brawijaya. Nampaknya panggulnya berat karena sampah yang dihasilkan dari kegiatan PKK Maba UB sangat banyak. Rezeki bagi bapak itu.

Comments

Popular posts from this blog

INTO THE WILD: Kisah Tragis sang Petualang Muda

Penulis: Jon Krakauer Penerjemah: Lala Herawati Dharma Penyunting: Maria M. Lubis Penerbit: Qanita Tahun: Februari, 2005 Tebal: 442 halaman “Aku ingin pergerakan dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri bagi orang yang kucintai. Aku merasakan di dalam diriku, tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran di dalam kehidupan kita yang tenang.” – Leo Tolstoy (“ Family Happines ”) Tokoh utama dalam buku non-fiksi ini adalah Christopher Johnson McCandless, seorang pemuda berusia 24 tahun yang telah merampungkan studinya di Universitas Emory pada tahun 1990. Ia adalah seorang anak dari keluarga kaya di Kota Washington, D.C. Ayahnya, Walt McCandless adalah seorang insinyur angkasa luar yang bekerja untuk perusahaan konsultan miliknya sendiri bernama User System, Inc. Mitra kerjanya adalah ibu Chris, Billie. Chris McCandless pemuda pandai. Ia lulus dengan indeks prestasi kum

Cemburu Itu Peluru

Judul: Cemburu itu Peluru Penulis: Andy Tantono, Erdian Aji, Kika Dhersy Putri, Novita Poerwanto, Oddie Frente   Penerbit: Gramedia Pustaka Utama   Tahun: 2011   Tebal: 160 halaman ISBN: 978-979-22-6868-3 DADAKU SESAK. Puisi yang kugubah sepenuh hati untukmu, kau bacakan pada sahabatku.( @Irfanaulia, via @fiksimini)     Berawal dari sebuah akun twitter @fiksimini, lima penulis antara lain Erdian Aji, Novita Poerwanto, Oddie Frente, Kika Dhersy Putry, dan Andy Tantono berhasil membawa angin segar dalam mengembangkan karya lewat benih fiksi 140 karakter. Singkat, namun ‘ledakan’nya terasa.   Lima penulis ini memiliki masing-masing ciri khas dalam menuliskan fiksinya dan hasilnya jarang mengecewakan. Ide cerita dari 140 karakter menghasilkan beragam cerita super pendek bertema cinta dan kecemburuan. Cinta dalam Cemburu itu Peluru digambarkan begitu dekat dengan realita, senyaman apa pun sengeri bagaimana pun. Cinta dalam Cemburu itu Peluru tidak hanya dimaknai se

SENJA DI JAKARTA

Penulis         : Mochtar Lubis Penerbit       : Yayasan Obor Indonesia Tahun          : Juli 2009 (Cetakan Kedua) Tebal buku   : 405 halaman Ukuran     : 17cm x 11 cm   Senja di Jakarta merupakan novel yang mengusung tema kehidupan politik dan sosial di Jakarta selama kurun waktu 1960an. Awalnya, novel ini terbit dalam bahasa Inggris dengan judul Twilight in Jakarta pada tahun 1963, dan terbit dalam bahasa Melayu tahun 1964. Sebelum Mochtar Lubis memulai kisah dalam novel ini, ia menuliskan bahwa semua pelaku dan tokoh serta kejadian dalam cerita ini tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi sebenarnya. Secara keseluruhan, cerita yang disajikan oleh penulis memang tidak bisa dipastikan benar-benar terjadi, namun pada dasarnya detail peristiwa yang dituliskannya memang pernah terjadi dan sering terjadi di Indonesia.